Kebahagiaan

Apa itu Kebahagiaan:

Kebahagiaan adalah keadaan orang yang bahagia, perasaan kesejahteraan dan kepuasan, yang dapat terjadi karena berbagai alasan.

Kebahagiaan adalah saat kepuasan abadi, di mana individu merasa sepenuhnya bahagia dan terpenuhi, saat di mana tidak ada penderitaan dalam bentuk apa pun.

Kebahagiaan dibentuk oleh beberapa emosi dan perasaan, yang mungkin karena alasan tertentu, seperti mimpi menjadi kenyataan, keinginan terpenuhi, atau bahkan orang-orang yang dikenal selalu bahagia dan dalam suasana hati yang baik, di mana tidak ada alasan yang diperlukan khusus bagi mereka untuk berada dalam keadaan bahagia.

Kebahagiaan didekati oleh berbagai filsuf, psikologi, dan agama. Para filsuf menghubungkan kebahagiaan dengan kesenangan, karena sulit untuk mendefinisikan kebahagiaan secara keseluruhan, dari mana muncul, perasaan dan emosi yang terlibat. Para filsuf mempelajari perilaku dan gaya hidup apa yang bisa menuntun individu menuju kebahagiaan penuh.

Kebahagiaan dalam Psikologi

Universitas Oxford telah menciptakan kuesioner untuk mengukur, melalui berbagai metode dan instrumen, tingkat kebahagiaan masyarakat. Mereka percaya bahwa untuk mengukur kebahagiaan, perlu untuk mengevaluasi faktor fisik dan psikologis, pendapatan, usia, preferensi agama, kebijakan, status perkawinan, dll.

Psikiater Sigmund Freud berpendapat bahwa setiap individu tergerak oleh pengejaran kebahagiaan, tetapi pencarian ini akan menjadi hal utopis, karena untuk itu ada, itu tidak bisa bergantung pada dunia nyata, di mana orang tersebut dapat memiliki pengalaman seperti kegagalan, maksimum yang bisa dicapai manusia, akan menjadi kebahagiaan parsial.

Kebahagiaan dalam Filsafat

Beberapa filsuf telah mempelajari dan menganalisis kebahagiaan. Bagi Aristoteles Yunani, kebahagiaan mengacu pada keseimbangan dan keharmonisan yang mempraktikkan kebaikan; bagi orang Yunani juga, Epicurus, kebahagiaan terjadi melalui kepuasan hasrat; Pirro de Élis juga percaya bahwa kebahagiaan terjadi melalui ketenangan. Bagi filsuf India Mahavira, nir-kekerasan adalah sekutu penting untuk mencapai kebahagiaan penuh.

Para filsuf Cina juga meneliti kebahagiaan. Bagi Lao Tzu, kebahagiaan bisa dicapai dengan memodelkan alam. Konfusius sudah meyakini kebahagiaan karena keharmonisan antar manusia.

Kebahagiaan dalam Buddhisme

Doktrin agama Buddha juga menganalisis kebahagiaan, yang telah menjadi salah satu tema utamanya. Agama Buddha percaya bahwa kebahagiaan terjadi melalui pelepasan penderitaan dan mengatasi hasrat melalui pelatihan mental.