Arti Pengomposan

Apa itu Pengomposan:

Pengomposan adalah metode daur ulang limbah padat organik, yang digunakan untuk produksi pupuk dan pupuk.

Proses pengomposan biasanya dilakukan secara alami dengan dekomposisi limbah organik (yang berasal dari hewan atau sayuran) oleh mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur, misalnya.

Teknik pengomposan diterapkan sebagai alternatif yang sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan lingkungan, dan sesuai dengan undang-undang Kebijakan Sampah Padat Nasional (PNRS).

Selain tanaman kompos, yang digunakan untuk mendaur ulang limbah organik dalam jumlah besar (seperti limbah sisa atau limbah kebun), orang yang tertarik juga dapat dengan mudah membuat kompos rumah tangga menggunakan ember dan cacing tanah akan berfungsi sebagai wadah dan agen pengurai, masing-masing.

Pelajari lebih lanjut tentang Daur Ulang.

Tahapan proses pengomposan

Proses pengomposan biasanya dibagi menjadi tiga fase utama: mesofilik, termofilik dan pematangan.

Fase mesofilik

Ini adalah awal dari proliferasi jamur dan bakteri yang akan bertanggung jawab untuk memetabolisme molekul paling sederhana dari bahan organik. Pada tahap ini, suhu dalam komposit (di mana pengomposan berlangsung) adalah sekitar 40 ° C. Durasi langkah ini adalah 15 hari.

Fase termofilik

Ini adalah fase terpanjang, berlangsung rata-rata dua bulan, di mana bahan organik diserahkan ke mikroorganisme termofilik, yang mampu bertahan suhu hingga 70 ° C. Molekul yang lebih kompleks terdegradasi pada tahap ini, selain menghilangkan sebagian besar agen patologis.

Fase kedewasaan

Ini juga berlangsung rata-rata dua bulan dan ditandai oleh penurunan aktivitas mikroba, serta penurunan suhu pada komposit. Selama tahap ini senyawa diubah menjadi humus bebas dari logam berat, beracun dan patogen.

Manfaat pengomposan

Beberapa manfaat utama dari teknik reuse ini meliputi:

  • Hindari kehabisan tempat pembuangan akhir;
  • Ini terdiri dari proses alami, tanpa menggunakan produk kimia atau beracun;
  • Mempromosikan daur ulang nutrisi ke tanah;
  • Mengurangi polusi tanah, air, dan udara;
  • Eliminasi kemungkinan patogen;
  • Ini menghindari limbah dengan mengubah sampah menjadi bahan baru yang berguna untuk area lain.

Lihat juga: Tempat Pembuangan Akhir.