Skeptisisme

Apa itu Skeptisisme:

Skeptisisme adalah keadaan meragukan segalanya, tentang siapa yang tidak percaya. Seseorang yang skeptis dicirikan oleh kecenderungan terus-menerus untuk ragu-ragu, tidak percaya.

Skeptisisme adalah sistem filosofis yang didirikan oleh filsuf Yunani Pyrrhus (318 SM-272 SM), yang didasarkan pada pernyataan bahwa manusia tidak memiliki kemampuan untuk memperoleh kepastian absolut tentang kebenaran atau pengetahuan tertentu. Yang sangat berlawanan dengan skeptisisme sebagai arus filosofis adalah dogmatisme.

Para skeptis mempertanyakan segala sesuatu yang disajikan kepadanya sebagai kebenaran dan tidak mengakui keberadaan dogma, fenomena religius atau metafisik.

Skeptis dapat menggunakan pemikiran kritis dan metode ilmiah (skeptisisme ilmiah) sebagai upaya untuk membuktikan kebenaran beberapa tesis. Namun, jalan lain ke metode ilmiah bukanlah keharusan imperatif untuk skeptis, dan mungkin sering lebih suka bukti empiris untuk membuktikan validitas ide-idenya.

Skeptisisme filosofis

Skeptisisme filosofis berawal dari filsafat Yunani dan terdiri atas penolakan validitas fundamental beberapa tesis atau arus filosofis.

Skeptisisme semacam ini mengandaikan suatu sikap yang meragukan gagasan tentang kebenaran absolut atau pengetahuan absolut. Skeptisisme filosofis menentang aliran seperti Stoicisme dan Dogmatisme.

Skeptisme absolut dan relatif

Skeptisisme mungkin memiliki tingkat intensitas. Seperti namanya, skeptisisme absolut, yang diciptakan oleh Górgia, mengungkapkan bahwa tidak mungkin untuk mengetahui kebenaran, karena indera menipu. Dengan demikian, semuanya dianggap sebagai ilusi.

Di sisi lain, skeptisisme relatif tidak begitu menyangkal kemungkinan mengetahui kebenaran, hanya menyangkal sebagian kemungkinan pengetahuan, tetapi pada saat yang sama mengakui bahwa ada kemungkinan. Beberapa aliran yang menyajikan ide-ide skeptisisme relatif adalah: pragmatisme, relativisme, probabilisme, dan subjektivisme.

Skeptisisme dan dogmatisme

Menurut filsuf Immanuel Kant, skeptisisme adalah kebalikan dari dogmatisme. Sementara dogmatisme menunjukkan keyakinan pada kebenaran absolut dan tak terbantahkan, skeptisisme adalah ciri khas dari sikap keraguan tentang kebenaran ini atau kemampuan untuk secara definitif menyelesaikan pertanyaan filosofis.

Skeptisisme ilmiah

Skeptisisme ilmiah menunjukkan sikap yang didasarkan pada metode ilmiah, yang berpura-pura mempertanyakan kebenaran hipotesis atau tesis ilmiah, mencoba menyajikan argumen yang membuktikan atau menyangkalnya.

Skeptisisme agama

Skeptisisme sering dipandang sebagai sikap yang bertentangan dengan iman. Dengan demikian, skeptisisme agama meragukan tradisi dan budaya agama, juga mempertanyakan gagasan dan ajaran yang disampaikan oleh agama.