Metafora dan Metonimi

Apa itu Metafora dan Metonim:

Metafora dan metonimi adalah dua kiasan bahasa, lebih konkretnya, mereka membentuk kiasan kata-kata .

Metafora adalah figur bahasa yang menunjukkan dua karakteristik semantik yang sama antara dua konsep atau ide. Metafora sangat penting dalam komunikasi manusia. Praktis benar-benar mustahil untuk berbicara dan berpikir tanpa menggunakan metafora. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa selama percakapan, manusia menggunakan rata-rata 4 metafora per menit. Mis: Bulan adalah bola keju. Dalam hal ini, bulan dicirikan sebagai bola keju karena memiliki kawah dan juga beberapa keju. Lubang adalah sifat semantik yang umum di antara keduanya.

Metonimi, juga kiasan, terkait dengan hubungan kedekatan / kedekatan antara dua ide atau konsep. Mis: Dia minum seluruh gelas. Dalam hal ini, orang tersebut tidak minum gelas, tetapi apa yang ada di dalam gelas.

Dalam lingkup linguistik, metonimi memiliki fungsi yang signifikan, di mana bagian itu diambil oleh keseluruhan. Contoh lain dari ini adalah layar yang mewakili sebuah kapal. Koneksi antara kapal dan lilin terjadi di signifikansi, untuk setiap kata koneksi dibangun di mana metonimy dipertahankan.

Secara linguistik, metafora diverifikasi antara dua penanda, ada substitusi, di mana dalam rantai penandaan satu menggantikan yang lain.

Metafora dan Metonimi dalam Psikoanalisis

Jacques Lacan, seorang psikiater dan psikoanalis Prancis, bertanggung jawab untuk memperkenalkan konsep metafora dan metonimi ke dalam psikoanalisis, dan dengan ini, konsep-konsep ini melampaui kategorisasi retorika sederhana. Jacques Lacan mendefinisikan metafora sebagai omong kosong (tidak berarti) dari rantai penandaan, yang dihasilkan dari penjajaran penanda. Menurut Lacan, proses metaforis dan metonimis tidak terpisah.

Metafora dan metonimi terkait dengan konsep yang diuraikan oleh Freud, karena mereka perpindahan dan kondensasi, terkait dengan Interpretation of Dreams. Lacan menghubungkan konsep-konsep ini dengan metafora dan metonimi, sehingga membuat analogi dengan linguistik. Kemudian, Lacan menghubungkan kondensasi dengan metafora dan perpindahan dengan metonimi. Melalui dua proses ini, adalah mungkin untuk menafsirkan hasrat tak sadar, mereka memanifestasikan kebutuhan subjek.

Temui beberapa Metafora yang terkenal.