Bahasa kiasan

Apa itu bahasa kiasan:

Bahasa kiasan terdiri dari alat atau modalitas komunikasi, yang menggunakan tokoh - tokoh bahasa untuk mengekspresikan rasa non-literal dari ucapan yang diberikan.

Bahasa kiasan digunakan untuk memberikan pidato lebih ekspresif, untuk memperluas arti kata. Selain itu, ini juga berfungsi untuk menciptakan makna yang berbeda atau ketika penelepon tidak menemukan istilah yang cocok untuk apa yang ingin dia komunikasikan.

Penafsiran bahasa kiasan mungkin tergantung pada konteks masing-masing individu, karena ini adalah jenis bahasa yang tidak konvensional yang tidak didasarkan pada norma-norma komunikasi yang biasa.

b) Dalam contoh kedua, kata tersebut muncul dengan makna lain, rentan terhadap interpretasi yang berbeda, tergantung pada konteks di mana ia digunakan. Dalam hal ini, makna konotatif - atau konotasi dari tanda linguistik berlaku.

Terkait dengan semantik, bahasa kiasan terdiri dari tokoh-tokoh bahasa, yang berfungsi sebagai elemen penataan bahasa. Ini adalah kebalikan dari bahasa literal, yang menggunakan kata-kata dalam arti sebenarnya.

Ketika bahasa kiasan digunakan, interpretasi tergantung pada pendengar atau pembaca. Ada beberapa tes di mana kemampuan untuk menafsirkan dievaluasi, dan orang tersebut harus mengidentifikasi angka-angka bahasa yang digunakan dalam pernyataan.

Tokoh-tokoh wicara dapat berupa: kiasan, kiasan konstruksi, tokoh pemikiran dan tokoh bunyi .

Contoh bahasa kiasan

“Dia tenggelam dalam kekhawatirannya. ” Ungkapan ini harus ditafsirkan dalam arti kiasan, karena secara fisik tidak mungkin bagi seseorang untuk tenggelam dengan kekhawatiran. Dalam hal ini, frasa berarti bahwa kekhawatiran individu membatasi dan menyakiti.

" Ketika Francisco sampai di sana, dia menghadap gerbang ." Frasa ini dapat ditafsirkan dalam dua cara: dalam arti literal atau dalam arti kiasan. Arti harfiah menunjukkan bahwa Francisco tiba di tempat tertentu dan benar-benar membanting wajahnya di gerbang. Makna kiasan tidak menyiratkan guncangan fisik, tetapi menunjukkan bahwa ketika Francisco tiba di sana, gerbang ditutup dan dia tidak bisa masuk.

Denotasi dan konotasi

Denotasi dan konotasi berfungsi untuk mengekspresikan makna yang dimaksudkan lawan bicara. Dengan demikian, denotasi mengacu pada pengertian literal, sedangkan konotasi, yang banyak digunakan dalam bahasa puitis, merujuk pada makna kiasan dan penciptaan makna baru.