7 Karakteristik Romantisisme

Romantisme adalah gerakan sastra, seni rupa, musik, dan arsitektur yang muncul di Eropa antara akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, terutama di Jerman, Inggris, dan Italia.

Tujuan utamanya adalah menentang klasisisme, rasionalisme, dan Pencerahan.

Lihat karakteristik utama romantisme:

1. Oposisi terhadap klasik

Untuk romantisme, penting bahwa gerakan itu harus diputus dengan model artistik klasisisme. Dengan demikian, salah satu fitur paling mencolok dari gerakan ini, baik dalam literatur maupun dalam seni, adalah oposisi terhadap model-model klasik.

Contoh terbaik dari fitur ini adalah tidak adanya model atau pola estetika klasik yang dikuduskan sampai saat itu.

Oposisi terhadap model klasik telah meruntuhkan formalitas penulisan, dengan lebih banyak menggunakan apa yang disebut ayat putih (bebas) dan kurang peduli dengan bait metrik dan tepat.

2. Penghargaan kebebasan berekspresi

Dalam gerakan romantis, kebebasan untuk mengekspresikan diri sangat dihargai. Teks-teks prosa, lebih panjang dan dengan penekanan pada kebebasan penciptaan para seniman, memperoleh lebih banyak ruang pada saat ini.

Apresiasi kebebasan berekspresi juga dirasakan dalam musik periode Romantis, terutama dengan membuka tema-tema baru dan dengan memasukkan sumber daya suara yang tidak digunakan sampai munculnya romantisme.

Frédéric Chopin, Franz Schubert dan Richard Wagner adalah contoh komponis yang menonjol untuk kebebasan berekspresi dan penggunaan suara orkestra dalam komposisi mereka.

3. Mereka membuat kritik sosial

Revolusi Perancis dan akibatnya mempengaruhi gerakan romantis. Konsekuensi sosial Revolusi menyebabkan kekecewaan mendalam di masyarakat saat itu, dan sebagai konsekuensinya ada keinginan untuk melarikan diri dari kenyataan, serta perasaan yang hampir utopis untuk dunia yang lebih baik.

Para pelukis John Constable dan Francisco Goya, misalnya, biasa mengungkapkan dalam karya-karya mereka kritik-kritik tentang masalah-masalah sosial yang muncul dari Revolusi Industri.

Bagikan Tweet, Tweet

The Disasters of War (1810-1815) - Francisco Goya.

4. Terlalu melebih-lebihkan perasaan

Asal usul romantisme terkait dengan gerakan Jerman yang disebut sturm und drang, yang berarti "badai dan dorongan". Jadi ciri lain yang menonjol dari romantisme adalah kehadiran emosi yang berlebihan, yang dipenuhi dengan sentimentalitas.

Pria romantis mempertahankan estetika artistik yang lebih menghargai ekspresi perasaan daripada alasan, yaitu ada penilaian emosi yang berlebihan. Literatur romantis mengidentifikasikan diri dengan idealisasi yang dicintai, yang tidak mungkin tercapai, sebagai sesuatu yang sempurna yang sulit dicapai.

Dalam karya-karya Romantisisme, perasaan sang seniman secara jelas diungkapkan, seperti pesimisme, kesedihan, kebosanan, mimpi, kesedihan dan cinta. Sentimentalitas artis romantis ini menyebabkan generasi kedua dari gerakan ini disebut ultrarromantismo .

5. Kehadiran perasaan pesimistis

Kehadiran perasaan pesimistis sangat kuat dalam romantisme. Karakteristik ini mengekspresikan kebosanan mendalam yang dirasakan oleh seniman untuk hidup, serta rasa sakitnya untuk keberadaan dan penghargaan atas kesedihan dan kematian.

Penyair Inggris Lord Byron adalah penulis romantis yang terkenal karena pesimismenya. Berkat dia, romantisme generasi kedua dikenal sebagai "Byroniana" atau "kejahatan abad ini".

Dalam konteks ini, banyak karya periode itu ditandai oleh nada yang sangat pesimistis mengenai realitas.

6. Manifestasi subjektivitas dan individualitas

Karya-karya dalam konteks artistik romantisme memiliki karakteristik valorisasi mata pelajaran yang mengekspresikan perasaan individu dan subyektif seniman. Karakteristik ini dimanifestasikan oleh penilaian berlebihan terhadap perasaan paling romantis dari artis romantis.

Dalam literatur, misalnya, kehadiran diri dan karya-karya tertulis pada orang pertama membuat karakteristik individualitas ini jelas.

Perasaan-perasaan ini, secara umum, dijalani oleh semua orang, yang menyebabkan kontradiksi tertentu dalam gerakan, karena romantisme memberitakan perasaan individual, tetapi dengan cara yang universal.

7. meninggikan nasionalisme dan cerita rakyat

Nasionalisme dan cerita rakyat juga merupakan ciri khas Romantisisme. Nasionalisme mudah dipahami oleh bukti-bukti yang telah diberikan untuk nilai-nilai dan prinsip-prinsip penulis.

Kecintaan negara ini menjadi sorotan dalam produksi artistik periode itu. Dengan cara yang sama, cerita rakyat daerah juga lebih dihargai oleh seniman romantis, yang mendapat inspirasi dari lagu dan cerita populer.

Dalam romantisme Brasil, ada valorisasi budaya asli sebagai representasi dari penduduk asli. Orang India memiliki karakteristik ideal dan digambarkan sebagai pahlawan sejati. Aspek romantisme di Brasil ini dikenal sebagai Indianisme.

Bagikan Tweet, Tweet

Iracema (1884) - José Maria de Medeiros.

Buku-buku "O guarani" dan "Iracema" karya José de Alencar adalah contoh karya Brasil dengan karakteristik India.

Lihat lebih lanjut tentang Romantisisme, Naturalisme, dan Romansa.