Arianisme

Apa itu Arianisme:

Arianisme, pada awalnya, adalah pemikiran filosofis yang tidak menganggap Yesus Kristus dan Tuhan sebagai satu pribadi .

Gagasan ini muncul pada abad-abad pertama Kekristenan, yang menyatakan bahwa hanya ada satu Tuhan dan Yesus hanyalah putranya. Meskipun dianggap sebagai makhluk yang unggul bagi manusia, Yesus bukanlah dewa bagi para pengikut Arianisme.

Secara etimologis, kata Arianisme akan muncul dari nama Arius, seorang pendeta Kristen dari Aleksandria yang akan menciptakan doktrin baru ini.

Pemikiran Arya dianggap sebagai bidat bagi Gereja Katolik, dan pejuang utama doktrin ini adalah Athanasius Suci dari Aleksandria.

Pelajari lebih lanjut tentang arti bidat.

Saat ini, beberapa doktrin agama masih menggunakan fondasi Arianisme, seperti Saksi-Saksi Yehuwa, yang tidak percaya pada Tritunggal Kudus (Tuhan, Yesus, dan Roh Kudus sebagai satu pribadi).

Arianisme dan Nazisme

Ras Arianisme atau Arya adalah salah satu dasar pemikiran Nazi, selama Perang Dunia II.

Konsep ras Arya, yang dikhotbahkan oleh Adof Hitler, mengatakan bahwa orang Jerman turun dari garis keturunan manusia yang paling murni, dibentuk oleh orang-orang yang tinggi, kuat, berkulit putih, dan cerdas.

Dalam konteks ini, kata "Arya" muncul dari istilah Sansekerta arya, yang berarti "mulia."

Saat ini, ide ras Arya benar-benar didiskreditkan dan bahkan dianggap sebagai kejahatan.

Pelajari lebih lanjut tentang arti Nazisme.

Arianisme dan Monofisitisme

Arianisme, sebagai doktrin agama, menganjurkan gagasan bahwa Yesus Kristus bukanlah makhluk ilahi, tetapi hanya anak Allah.

Namun, Monofisitisme, sebuah pemikiran Kristologis, berpendapat bahwa Yesus hanya memiliki satu sifat: yang ilahi .

Menurut doktrin yang diberitakan oleh Euthichius pada abad kelima, sifat manusia selalu diserap oleh yang ilahi.