Inatismo

Apa itu Inatisme:

Inatisme adalah ideologi filosofis yang meyakini bahwa pengetahuan individu adalah karakteristik bawaan, yaitu, yang dilahirkan dengannya.

Dalam teori ini, ide pengetahuan yang dikembangkan dari pembelajaran individu dan pengalaman setiap orang didiskreditkan.

Bagi para pendukung teori inersia, semua kualitas dasar dan kapasitas pengetahuan manusia akan sudah ada pada diri seseorang sejak kelahirannya.

Kualitas-kualitas ini akan ditransmisikan melalui keturunan, dengan kata lain, mereka adalah karakteristik yang diturunkan dari orang tua kepada keturunannya melalui warisan genetik.

Pemikiran inatist membuang kemungkinan untuk menyempurnakan manusia, yang tidak akan memiliki kemampuan untuk berevolusi atau kemungkinan untuk perubahan setelah kelahirannya.

Individu dipandang sebagai makhluk statis, yang dari asalnya sudah mendefinisikan kepribadian, kepercayaan, kebiasaan, nilai-nilai dan perilaku sosial sebelumnya.

Teori ini membuka ruang bagi ideologi yang mengadvokasi hierarki sosial, yaitu ketika sekelompok manusia tertentu dianggap "secara alami" lebih pintar atau tepat daripada yang lain.

Menurut ketidakaktifan, pendidikan harus berfungsi hanya untuk membangkitkan "esensi" yang ada dalam setiap individu. Para guru disarankan untuk tidak ikut campur dalam proses pembelajaran siswa mereka.

Dari sana, keberhasilan atau kegagalan semata-mata tergantung pada siswa, karena jika ia tidak dapat menyerap atau mempelajari mata pelajaran atau sains tertentu, pembenarannya kurang dalam kemampuan atau kesesuaian genetiknya dalam hal ini.

Inatisme dan empirisme

Seperti halnya inatisme, empirisme adalah pemikiran filosofis yang mencoba menjelaskan proses belajar manusia.

Namun, kedua teori tersebut dianggap sangat bertentangan dalam definisi mereka.

Empirisme percaya bahwa ide-ide individu hanya dikembangkan dari pengalaman yang dijalani oleh setiap orang.

Untuk empirisme, semua pengetahuan diciptakan dari pengalaman, melalui penangkapan indra.

Pikiran manusia akan terlahir sebagai "lembaran kosong, " di mana kesan individu yang ditangkap oleh setiap individu dicatat sepanjang hidup.

Pelajari lebih lanjut tentang arti Empirisme.

Inatisme Platonis

Salah satu filsuf pertama yang mempertahankan gagasan pengetahuan bawaan adalah Plato.

Inersia Platonis menegaskan bahwa "jiwa melanjutkan tubuh", yaitu, seluruh manusia sudah memiliki pengetahuan yang tersimpan dalam jiwanya dari inkarnasi masa lalu. Setiap kali individu menjelma, ia akan memiliki basis pengetahuannya siap.

Plato mengatakan bahwa "pengetahuan tidur" seperti itu harus dikerjakan dan diorganisir sepanjang hidup untuk menjadi "pengetahuan sejati."