Apofenia

Apa itu Apofenia:

Apofenia adalah nama yang diberikan untuk fenomena kognitif, ketika seseorang dapat mengidentifikasi pola dan makna dalam hal-hal acak, kabur, dan tidak berarti .

Singkatnya, apofisis terdiri dari tindakan bawah sadar untuk menemukan makna atau sampai pada kesimpulan yang dimulai dari informasi yang tidak lengkap atau kebetulan. Ini adalah upaya manusia untuk menemukan makna bagi apa yang tidak diketahuinya .

Bagi para psikolog, apophenia dipahami sebagai kekeliruan persepsi, suatu karakteristik yang telah dikembangkan manusia selama bertahun-tahun evolusi, yang awalnya memiliki peran vital dalam kelangsungan hidup spesies.

Dalam istilah statistik, apopenia dapat diklasifikasikan sebagai kesalahan tipe-I, yaitu, ketika ide disimpulkan dari hipotesis atau informasi yang tidak lengkap.

Awalnya diusulkan pada tahun 1959 oleh ahli saraf dan psikiater Jerman Klaus Conrad, apophenia bertanggung jawab atas munculnya takhayul, mitos, kepercayaan dalam kegiatan paranormal, dan sebagainya.

Semua manusia menghadirkan tingkat apofisis - dan juga pareidolia - yang menjadi fenomena ini batas yang dapat berjalan ke dua aspek berbeda: paranoia atau kreativitas.

Apofenia dan Pareidolia

Dipahami bahwa pareidolia adalah jenis apopenia, tetapi dalam arti yang lebih sempit.

Paresidolia adalah fenomena psikologis yang ada pada semua manusia, ketika mereka dapat mengidentifikasi gambar atau suara yang dikenal dalam hal-hal acak.

Penjelasan untuk fenomena ini terletak pada kenyataan bahwa manusia memiliki kebutuhan bawaan untuk mengenali wajah atau bentuk teman sebaya mereka dengan cepat.

Tidak seperti pareidolia, apopenia melampaui identifikasi pola bunyi atau citra, tetapi terkait dengan semua jenis pola, bahkan dengan pola-pola yang murni kebetulan.

Pelajari lebih lanjut tentang arti pareidolia.