Oxymoron

Apa itu Oximoro:

Oximoro adalah kiasan yang menempatkan kata-kata dari makna yang berlawanan secara berdampingan, menciptakan paradoks yang memperkuat makna dari kata-kata yang digabungkan.

Kata oxymoron berasal dari bahasa Yunani oxymoron, yang dibentuk oleh kombinasi oxys, yang berarti kuat atau tajam, dan bodoh, yang bodoh.

Itu sangat umum dalam retorika klasik dan masih berfungsi sebagai sumber daya gaya untuk penyair dan penulis, baik digunakan ketika itu dimaksudkan untuk mewakili ironi atau sarkasme, seperti dalam "ketidaktahuan yang bijaksana."

Tapi itu juga bisa menjadi kecanduan bahasa, yang membuat teks jauh dibuat dan berlebihan, tidak jelas bagi pembaca.

Paradoks atau Oximorum

Paradoks, paradoksisme, dan oxymoron adalah sinonim untuk bahasa yang sama, yang terdiri dari menempatkan dua konsep yang berlawanan untuk menciptakan makna baru dalam ekspresi.

Ciri utama oxymoron adalah paradoks, tetapi paradoks itu sendiri memiliki makna yang lebih luas. Ini adalah konsep yang dimiliki oleh Filsafat, dan berarti segala sesuatu yang bertentangan dengan logika atau apa yang benar.

Pelajari lebih lanjut tentang konsep paradoks.

Contoh dari Oximoros

  • Rasa bersalah yang tidak bersalah
  • Keheningan yang memekakkan telinga
  • Ilustre Tidak Diketahui
  • Mati hidup-hidup
  • Racun manis
  • Kebaikan yang kejam

Oxymoron dan Antitesis

Oxymoron dapat dianggap semacam antitesis. Antitesis adalah kontraposisi gagasan yang memperkuat dualitas dalam ekspresi, seperti cinta / benci, kelahiran / kematian. Sedangkan oxymoron adalah figur bahasa yang menggunakan kata-kata terisolasi dari indera yang berlawanan untuk membentuk interpretasi baru.

Seperti halnya paradoks, antitesis memiliki makna yang lebih luas, mewakili konstruksi pemikiran yang sangat baik digunakan oleh sastra dan filsafat.

Pelajari lebih lanjut tentang arti antitesis.

Oxymoron atau Oximorum

Dua bentuk tertulis, oxymoron atau oxymoron, diterima oleh bahasa Portugis dan merujuk pada kata yang sama.

Aksen akan bervariasi sesuai dengan pengucapan kata. Ada ahli bahasa yang membela pengucapan dari kata Yunani, oxymoron, yang merupakan proparoxytone, memiliki sebagai suku kata tonik "oxy" dan karena itu harus aksen. Sementara siswa Portugis lainnya secara istimewa mengikuti pelafalan bahasa Latin, di mana suku kata toniknya ada di "mo", menjadikannya paroxitone yang tidak terakreditasi.